Makhluk
hidup membutuhkan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Setiap makhluk
hidup memiliki cara tersendiri dalam memperoleh makananya. Beberapa makhluk
hidup memperoleh makanannya secara heterotrof, namun beberapa makhluk hidup
memperoleh makanannya secara autotrof.
“Heterotrof
adalah mempunyai sifat memperoleh makanan dan energi dari sumber organik”. (Kamus
Besar Bahasa Indoneisa, 2010: 287)
Makhluk
yang memperoleh makanan dan energi secara heterotrof artinya makhluk tersebut
membutuhkan bantuan makhluk lain untuk membuat makanannya. Misalnya saja,
manusia dalam memperoleh makanan dan energi membutuhkan hewan sebagai sumber
zat penting seperti protein dan lemak.
“Autotrof
adalah organisme yang secara mandiri
dapat memenuhi bahan organik yang dibutuhkannya dengan cara mensintesisnya dari
bahan anorganik”. (Rafie, 2010: 213)
Makhluk
yang memperoleh makanan dan energinya secara autotrof artinya makhluk tersebut
memperoleh makanannya dengan memproses
zat – zat atau unsur yang diperolehnya secara mandiri dengan mengandalkan
bantuan alam atau kondisi alam. Makhluk yang memperoleh makanannya secara
autotrof pada umumnya yaitu tumbuhan. Karena tumbuhan dalam memperoleh
makanannya membutuhkan zat hara, air, intensitas cahaya matahari serta udara.
Proses pengolahan makanan pada tumbuhan disebut fotosintesis.
A.
Fotosintesis.
Untuk memperoleh energi, tumbuhan harus
melalui sebuah proses yang dinamakan fotosintesis. Proses fotosintesis
melibatkan berbagai unsur. Pada umumnya unsur yang dianggap penting yaitu
cahaya matahari.
“Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan
yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari”. (Muhajir,
2010: 72)
Dalam
proses fotosintesis, tumbuhan akan mengolah zat-zat seperti unsur hara dan air
yang di dapatkannya dari tanah, udara, oleh klorofil menjadi zat organik
(karbohidrat) dengan bantuan energi cahaya. Tahapan proses fotosintesis terbagi
atas dua reaksi yaitu, reaksi terang (HiiL), dan reaksi gelap (Siklus
Calvin/Blackman).
B.
Tahapan
Proses Fotosintesis.
1.
Reaksi
terang (HiiL).
“Reaksi
terang terjadi jika ada cahaya, misalnya cahaya matahari. Reaksi terang terjadi
di dalam membran tilakoid. Reaksi terang disebut fotolisis karena terjadi
pemecahan air oleh sinar matahari dan klorofil”. (Islamiatun, 2012: 302)
Dalam reaksi terang, akan dihasilkan ATP
dan NADPH2 yang akan digunakan dalam reaksi gelap.
2.
Reaksi
gelap (Siklus Calvin/Blackman).
Reaksi gelap adalah proses fotosintesis
yang berlangsung tanpa bantuan cahaya. Reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
Pada reaksi gelap, terjadi pengikatan CO2 oleh ribulosa difosfat
(RuBP) menjadi asam fosfoliserat (APG), APG lalu direduksi menjadi
fosfogliseraldehid (PGAL) dengan memakai ion H+ dari NADPH2.
Kemudian RuBP akan diregenisasi dan CO2 akan ditambat kembali.
C.
Percobaan
Terkait Dengan Fotosintesis.
1.
Percobaan
Ingenhaouz
Percobaan menggunakan tanaman Hydrilla verticillata dalam bejana yang ditutup dengan corong terbalik yang
di atasnya diberi tabung reaksi yang telah berisi air. Percobaan tersebut akan
menghasilkan kesimpulan bahwa tumbuhan menghasilkan O2.
2.
Percobaan
Englemann.
Percobaan menggunakan Spirogyra dan thermobakteria yang diletakkan di atas gelas benda yang telah
diberi air, kemudian diamati menggunakan mikroskop. Percobaan tersebut akan
menghasilkan kesimpulan bahwa proses fotosintesis membutuhkan cahaya dan klorofil
serta menghasilkan oksigen (Islamiatun, 2012: 303).
3.
Percobaan
Uji Sach.
Percobaan menggunakan daun yang ditutupi
sebagian dengan kertas timah pada pagi hari (sebelum terkena sinar matahari)
dan dipetik pada sore hari (setelah terkena sinar matahari) kemudian dilakukan
uji amilum pada daun tersebut. Percobaan tersebut akan menghasilkan kesimpulan
bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
0 komentar:
Posting Komentar