Rezky wachyuni
Titik
butir menggemuruh menggunung bergulir
Jiwa-jiwa
yang bertiup simphoni kesedihan
Dalam
diam isakan terhirup dalam detik-detik kesengsaraan
Mengapa
hidup begitu singkat ?
Raga
yang tak lagi kuat menopang kisah temaram kelam
Sunyi
dalam tangis yang menganga
Tawa
dalam teriak menggelegar
Namun
kepalsuan adalah topeng yang sempurna
Saat
mereka yang kami peluk kau ambil dengan paksa
Saat
jantung kami tak kuat mendengar duka
Saat
hati kami teriris menerima duka
Saat
nalar tak berlogika menghantar duka
Saat
jiwa kami lelah menghadapi duka
Saat air
mata menguap menenggelamkan duka
Saat
senja patah akan roh-roh yang terbang
Doa-doa
Jampi-jampi
Bertarung,
berlaga, berperang, menikam mata yang melotot pada takdir pedih
Kami
muak dengan scenario ini
Seberapa
banyak lagi duka yang akan kami telan
Bukan
kami menyangkal takdir
Namun luka
terlanjur perih
Namun
saraf terlanjur mati
Namun
logika terlanjur sesat
Namun
hati terlanjur mati
Untuk
sekedar memakai topeng kebohongan
Terlalu halus
Terlalu
halus
Terlalu
halus
Kawan
Untuk
sekedar tersenyum keluh
Terlalu
halus
Terlalu
halus
Terlalu
halus
kawan
0 komentar:
Posting Komentar